marquee

Selamat datangdi blog "Yang Penting Hepi", semoga anda senang ^_^

Jumat, 06 Januari 2012

Mahasiswa Ciptakan Robot Pendeteksi Korban

YOGYAKARTA – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali mengukir prestasi dalam bidang penemuan teknologi.Mereka berhasil menciptakan robot pendeteksi keberadaan korban bencana alam yang diberi nama Quadcopter.
Selain dapat mengetahui keberadaan dan jumlah korban, robot tersebut juga bisa membantu tim SAR dalam mengevakuasi korban. Robot yang dibuat sembilan mahasiswa ini menyabet gelar juara pada kompetisi The 13th International Robot Olympiad 2011 yang diselenggarakan di Universitas Tarumanegara, Jakarta, pertengahan Desember kemarin.
Koordinator tim robot UGM Andika Pramanta Yudha mengatakan, penciptaan robot ini terinspirasi dari bencana erupsi Merapi,26 Oktober 2010 lalu.Saat itu,petugas menemui kendala dalam melakukan evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan. Apalagi kondisi lingkungan juga membahayakan keselamatan petugas. Korban baru bisa dievakuasi setelah situasi aman.
”Inilah yang melatarbelakangi kami membuat robot ini. Apalagi gempa dan erupsi tetap menjadi ancaman di sini (DIY),” ungkap Andika di Kampus UGM kemarin. Andika menjelaskan,Quadcopter ini merupakan robot terbang yang dapat membawa muatan berupa robot mobil yang dapat terbang ke lokasi titik bencana dan memantau kondisi dari atas. Pada titik bencana,Quadcopter akan menerjunkan robot mobil yang dapat menelusup ke reruntuhan dan mendeteksi keberadaan korban.
Kemudian robot mengirimkan data lingkungan sekitar berupa suhu, konsentrasi gas beracun, dan lain-lain ke pusat pengendali yang berada jauh dari lokasi bencana. Dengan demikian tim SAR dapat mengetahui lokasi korban dan kondisi lingkungan sekitar. ”Quadcopter ini memiliki daya jelajah sejauh 1 km dengan lama terbang 15 menit, tergantung daya baterai. Begitu pula dengan robot mobil yang memiliki daya jelajah 1 km dengan kemampuan sensor sejauh 6 meter,”papar Andika.
Robot terbang ini terdiri atas empat baling-baling yang bagian bawahnya terdapat rangka untuk menempatkan robot mobil. Mereka memasang sejumlah sensor penyetabil seperti sensor gyro untuk mendeteksi percepatan sudut, sensor akselerometer yang berguna untuk mengontrol kemiringan, serta GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter. Untuk exploler botatau robot mobil dilengkapi dengan kamera untuk melihat kondisi di lokasi bencana.
Pada robot ini juga ditanamkan sensor inframerah untuk mendeteksi keberadaan korban yang masih hidup.Selain itu,disiapkan sensor suhu. ”Total untuk membuat robot ini menghabiskan dana Rp8,8 juta, terdiri atas robot terbang Rp3,8 juta,robot darat Rp2 juta, dan groundstationRp3 juta,”jelasnya. Andika menambahkan, ke depan, robot ini akan dikembangkan dengan menambahkan sensor lain seperti sensor gas atau sensor vulkanik serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan bencana.
Selain untuk menemukan korban bencana, ke depan robot ini diharapkan bisa melakukan pengedropan obat di lokasi sulit. Dosen pembimbing tim robot UGM Ilona Usuman menambahkan, selain menyabet medali emas dalam kontes tersebut, pihaknya lewat robot Indonesiana juga mendapatkan medali perak. priyo setyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar